Seumur hidup, obsesi saya adalah mendapatkan bulu mata yang tebal, panjang dan lentik. Maklum, bulu mata saya pendek dan lurus. Jadi supaya bulu mata lentik, segala cara saya coba.
Nah, saat punya anak, apalagi anak perempuan, saya pun berusaha supaya Nadira tidak bernasib sama seperti saya. Saat hamil, saya tertarik dengan seorang bude suami yang menganjurkan saya agar rajin mengguntingi bulu mata anak saya kelak. "Itu cucu Bude dua-duanya Bude guntingi bulu matanya saat masih bayi secara rutin. Lihat, deh, bulu mata mereka lentik-lentik, kan?"
Saya akui, bulu mata kedua cucu bude suami memang bagus, sekaligus bikin iri saya yang berbulu mata lempeng ini. Dari situ, saya pun bertekad untuk rajin mengguntingi bulu mata anak saya saat dia lahir kelak.
Begitu Nadira lahir, setiap ia berulang bulan, saya rajin mengguntingi bulu matanya, menggunakan gunting kecil yang berujung tumpul. Gunting seperti ini biasanya ada di set gunting kuku bayi. Kenapa setiap ulang bulan? Ini, sih, trik saya saja supaya nggak lupa. Jadi, deh, setiap tanggal 20, saya sempatkan mengguntingi bulu matanya.
Awal-awal, hati terasa deg-degan juga. Apalagi mama saya juga nggak pernah mengguntingi bulu mata anak-anaknya. Sementara rumah bude suami jauh sekali. Jadi saya pun berusaha meraba-raba supaya nggak salah. Saya mencoba mengguntingi sedikit bulu mata di bagian ujung. Nggak mau kelebihan, takut botak, hehehe.
O, ya, saat menggunting, saya selalu memastikan Nadira tengah tidur lelap. Sehingga dia tidak terganggu upaya pengguntingan bulu mata, dan saya juga tidak terganggu jika tiba-tiba dia terbangun. Semua dilakukan secepat mungkin.
Pertanyaannya, apakah gunting bulu mata ini berpengaruh pada bulu mata Nadira? Menurut saya, sih, biasa aja ya. Bulu mata Nadira nggak selentik yang saya harapkan. Namun saya akui, bulu matanya jauh lebih bagus dibanding bulu mata saya yang minimalis ini. Padahal bulu mata suami juga nggak lentik sama sekali.
Lagi pula, banyak juga, lho, anak yang bulu matanya lentik tanpa diguntingi sama sekali. Keponakan saya, Langit, berbulu mata panjang dan lentik tanpa diguntingi. Kalo saya lihat, sih, ini karena faktor genetik dari ayahnya.
Jadi, ya, kalau saya pikir-pikir, mengguntingi bulu mata anak waktu bayi itu sebenarnya nggak terlalu berpengaruh, ya. Yang paling dominan, tentu saja faktor genetika. Tapi buat saya, yang amat desperado dengan urusan bulu mata ini, mengguntingi bulu mata anak tidak membuat saya menyesal. Yang penting sekarang bulu mata Nadira lebih bagus dari saya. Hahaha.
_=twitterfeed&utm_medium=twitter&utm_campaign=Feed:+mommiesdaily+%28Mommies+Daily%29